Indikator lingkungan kerja fisik masih ada yang perlu diperbaiki dan berisiko menyebabkan insiden K3 maupun keselamatan pasien. Simpulan : Penelitian ini mendapatkan bahwa pelaksanaan program K3 belum dilakukan pada unit instalsi gizi. Pemeriksaan kesehatan dilakukan oleh unit MCU namun belum dilaksanakan secara terjadwal. Hasil pengukuran lingkungan kerja menunjukkan bahwa suhu dalam ruang berada diatas Nilai Ambang Batas (NAB) yang ditetapkan Kementerian Kesehatan. Hasil: Sebagian besar informan utama memiliki pengetahuan yang baik terkait food hygiene beserta tujuan penerapannya. Informan penelitian utama adalah penjamah makanan ( food handler). Penelitian dilakukan secara observasi dengan pendekatan kualitatif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran kesehatan kerja dalam mendukung keberhasilan food safety di rumah sakit. Standar Pelayanan gizi rumah sakit,saat ini telah menerapkan food safety untuk melindungi keselamatan pasien maupun pengguna jasa boga lainnya. Penjamah makanan yang merupakan pekerja inti dari pelayanan gizi rumah sakit perlu memperhatikan higiene dan sanitasi individu agar dapat bekerja dalam kondisi sehat. Pendahuluan: Pelayanan gizi di rumah sakit merupakan sarana penunjang yang memiliki peran penting bagi kesembuhan pasien.
0 Comments
Leave a Reply. |